Minggu, 25 April 2010

Me and Photography

pada postingan kali ini aku ingin bercerita tentang asal-mula aku terjun ke dunia fotografi.

Latar Belakang

sebenarnya enggak pernah ngebayangin jadi seorang fotogrfer ataupun bermain-main di dunia fotografi lebih serius. tpi mungkin dasar memang ada bakat kali ya (ciyeeeeeeeeeee ;p). mungkin kalo dibilang bakat ada juga sih, soalnya mama sama ayahku dua-duanya emang suka dokumentasi gitu, dan liat album-album mereka juga fotonya bagus-bagus (foto dokumentasi), mungkin itu juga yang buat mereka mendukung hobiku.

well, sebenarnya aku udah lama terlibat di dunia potret-memotret, uhhhmmmm dari SMP udah hobi dokumentasi kegiatan, eh enggak deng dari SD (tepatnya kelas 6 SD). dulu pas SD dering bawa-bawa kamera ke sekolah buat foto-foto bareng teman ataupun buat dokumentasi kegiatan sekolah, dan kebiasaan itu terus berlanjut sampai SMP, jadi pas SMP guru-guru sering mempercayakan aku untuk mendokumentasikan acara-acara di sekolah, simpel sih tapi ga semua orang mau dan bisa.

biasanya kalo udah akhir tahun ajaran aku tiap hari bawa kamera. aku dulu (pas SMP) suka nge-candid kawan sekelas, bahkan aku punya koleksi video-video yang merekam kenakalan kami (aku dan kawan SMP ku) di kelas yang suka ngelece guru tahfidz (pelajaran hafalan ayat Qur'an) kami. hahaha, that was one of the greatest moment in my junior high school.

Bermula Dari Photo Editing

sejak masuk SMANSA (tempatnya anak gaul, tajir, dan pintar) libido untuk mendalami fotografi mulai muncul. awalnya aku tertarik untuk menjadikan foto-fotoku (foto narsis :p) agar terlihat berbeda dan gak biasa, muncullah keinginan untuk mencoba photo editing (pada masa itu -pas baru masuk SMA- photo editing lagi marak-maraknya), berbagai macam software aku coba seperti photoshop, photoscape, picnic.com, and etc, dan aku benar-benar interest. dan yang membuat aku senang adalah banyak orang yang memuji hasil editan-ku hahaha (I'm proud of my self).

setelah cukup lama bemain-main editing muncullah lagi keinginan untuk membuat foto yang gak sekedar bagus editingnya saja, tapi menciptakan foto yang berseni bukan sekedar foto narsis ataupun foto asal-asalan. mulailah timbul keinginan untuk memiliki kamera yang lebih bagus (dalam hal ini saya menginginkan sebuah DSLR), terlebih lagi teman-teman disekitarku sudah terlebih dahulu bermain dengan barang mahal itu -DSLR-

Ahirnya Dapat Juga

karena keinginan untuk memiliki DSLR terus merasuki jiwa dan raga ku akhirnya aku mengutarakan keinginanku kepada ayah dan mamaku. pada mulanya mereka tidak menanggapi dengan begitu serius, mungkin karena lagi ga ada uang atau apalah alasannya, tapi seorang pemuda Indonesia pantang nyerah dong haha.

sampai akhirnya menjelang idul fitri tahun lalu, ayah (melalui mama) membelikan sebuah DSLR canon eos 1000D. dan petualangan yang sebenarnya baru dimulai huahahahahaha. pada waktu itu aku betul-betul kemarok kali, baru sehari kameranya dibeli aku udah ngabisin sekitar 300-an shutter life ku, bahkan hampir 400 -___-, semua yang terlihat ga luput dari jepretanku, mulai dari die cast adekku, bunga mamaku, kucing, handphone, dll (wahh segitunya kali ternyata ya jadi maluuu)

beberapa hari setelah beli kamera, si ryan teman sekelasku, memberi kabar ada lomba fotografi yang diadain clob fotografi shutter 1.8 dengan tajuk ramadha photo fair, it was my first competition, and you know what, I really didn't know what to do at that time. sampai akhirnya aku jepret asal-asal aja, dan memang ga pernah mengharap untuk menang haha.

Interested With Candid & Portrait

pada awalnya aku belum tau mau dibawa kemana hobiku ini, belum jelas genre yang saya tekuni (bahkan sampai sekarang juga ga jelas :hammer:), pada awalnya saya sangat tertarik dengan landscape photography. saya memiliki banyak koleksi foto landscape, dan juga foto-foto landscape yang diolah dengan HDR. tapi setelah ayah saya membelikan sebuah lensa EF-S 55-250mm IS saya mulai tertarik dengan portraiture dan candid.

menurutku foto candid itu sangat mengasikkan, karena aku bisa menangkap ekspresi-ekspresi yang kadang terlihat aneh, dan disitulah tantangannya dimana kiat dituntut untuk bisa menangkap ekspresi yang khas dari objek foto kita, dan yang paling sering menjadi sasaran candid saya adalah teman-teman sekelas saya di XI IPA 1, haha.

foto portrait juga tak kalah menarik, dimana kita dituntut untuk menampilkan sisi tercantik dari si model yang sebenarnya tidak terlalu cantik itu *LOL, tentu saja dengan tekhnink fotografi hal itu bukan mustahil.

Membentuk Nadyandri Photograph

aku menyadari hobi yang kujalani ini bukan hobi yang murah, melainkan hobi yang memakan biaya, kalo kata orang-orang BaBi (banyak biaya) haha. oleh sebab itu aku mulai berfikir untuk bisa menghasilkan uang dari hobi ini, dan bertekat untuk bisa menghasilkan uang setidaknya untuk bisa melengkapi koleksi lensa.

setelah menyadari adanya potensi yang bisa menghasilkan uang, akhirnya saya dan nadya raesha , membuat sebuah usaha kecil-kecilan yang bergerak dibidang fotografi pastinya. kami membuat sebuah usaha yang melayani customer yang ingin foto outdoor tentunya dengan harga yang sangat miring jika dibanding studio studio foto. masalah hasil insyaallah kami mampu memberikan yang terbaik.

hingga saat ini usaha kecil-kesilan kami udah mulai menunjukkan hasil yang memuaskan, dari usaha ini aku udah bisa membeli sebuah lensa EF 50mm f/1.8, enggak mahal sih, tapi untuk ukuran anak sekolah bisa membeli lensa itu dengan hasil keringat sendiri sungguhlah membanggakan (I'm relly proud of us nadya :D)

for the further info about nadyandri photograph,
visit our blog: http://nadyandriphotograph.blogspot.com , or
call us: 08566330466

Peran Teman-teman

perkembangan skill fotografi saya juga tidak pernah lepas dari peranan teman-teman dekat saya, khususnya nadya raesha yang menjadi partner tetap saya, dan juga anak geng (rizka, demak, eling, fariez, jazmi, saiful, andry, fathur, rudi) yang senantiasa menemani kami hunting bahkan bersedia menjadi model kami, thanks a lot guys, especially for rizka, makasih udah bersedia jadi eksperimen kami hahaha.

teman-temanku juga berperan sangat besar dalam mebantu perkembangan nadyandri photograph, mereka ikut membantu promosi, menemani saat hunting, bahkan menjadi customer kami, sperti mama fathur, rizka, riza (KIR) yang memberikan job kepada kami.

DSLR Bukan Buat Gaya-gayaan!!!

sebenarnya agak miris melihat fenomena sekarang ini banyak anak muda (khususnya di smansa) yang menyia-nyiakan barang mahal itu -DSLR-, "loh? kok sia-sia?" pasti banyak orang yang bertanya seperti itu, jadi gini di sekolahku itu terlalu banyak orang kaya sampe-sampe barang mahal itu cuma dipake buat foto-foto narsis aja, no offense lo!! sah-sah saja sih, tapi kan alangkah baiknya kalo kemampuan membeli DSLR dibarengi dengan kemampuan untuk memanfaatkannya. bukan aku mau sombong tapi beginilah fenomena yang menyedihkan ini. lagian sayang dong kamera mahal cuma buat foto narsis.

aku punya cita-cita untuk membentuk sebuah grup fotografi di smansa, karena ya itu tadi, agar anak-anak smansa punya wadah untuk saling berbagi ilmu dan menghilangkan imej 'DSLR buat gaya doang'. tapi sepertinya itu udah terlambat, aku udah mau naik kelas XII dan kalo udah kelas XII gak bekal sempat ngurusin yang gituan.

baiklah sekian cerita tentang aku dan fotografi, dan sedikit mau curhat hari ini rambutku kena cobel lagi, tapi kali ini cuma jambangnya aja. padahal bulan lalu udah kena cobel, dan rambutku masih dalam masa pemuliha, sekarang udah cobel lagi. hal ini buat aku jadi malas sekolah di smansa yang sok perfect itu. hell yeah!!

-andri nasution-






Tidak ada komentar:

Posting Komentar